Kamis, 16 Juni 2011

Inilah Lima Negara Paling Berbahaya di Dunia Bagi Kaum Perempuan

Di bawah penjajahan pasukan koalisi AS, Afghanistan menjadi tempat paling berbahaya di dunia bagi kaum perempuan. Setelah Afghanistan, tempat kedua paling berbahaya di dunia bagi perempuan adalah Kongo, karena maraknya perkosaan terhadap perempuan di negeri Afrika itu.

Hasil survei Thomson Reuters Foundation menyebutkan, konflik yang terus berlanjut, penjajahan AS, serangan udara pasukan NATO, dan tradisi membuat Afghanistan menjadi tempat yang paling berbahaya bagi kaum perempuan. Kekerasan, buruknya layanan kesehatan dan kemiskinan mempengaruhi kehidupan kaum perempuan Afghanistan.

Survei dilakukan dengan menanyakan pada 213 pakar gender dari lima benua tentang negara-negara yang dianggap berbahaya dan beresiko tinggi bagi perempuan, berdasarkan ranking. Resiko dibagi menjadi enam bagian antara lain, layanan kesehatan, kekerasan seksual, kekerasan nonseksual, pengaruh budaya dan agama, minimnya akses terhadap sumber daya, dan ancaman perdagangan perempuan.

Beberapa pakar menambahkan ancaman lainnya yang dihadapi perempuan, yang kadang kurang mendapat perhatian, seperti ancaman menjadi korban serangan bom, penembakan, pelemparan batu (hukuman bagi perempuan muslim yang dituduh berzina) serta ancaman perkosaan yang dilakukan secara sistematis terhadap kaum perempuan yang berada di wilayah konflik.

Di Afghanistan, kaum perempuan menghadapi tiga resiko, antara lain buruknya layanan kesehatan, kekerasan nonseksual dan minimnya akses ke sumber-sumber ekonomi. Tingkat kematian ibu di Afghanistan cukup tinggi karena kemisikinan dan terbatasnya akses ke dokter dan rumah sakit. Menurut data UNICEF, di Afghanistan dari 11 ibu melahirkan, terjadi satu kasus kematian ibu saat melahirkan.

Negara kedua paling berbahaya bagi perempuan adalah Kongo. Menurut survei TrustLaw, kaum perempuan di Kongo menghadapi ancaman perkosaan dalam level yang mengerikan. Setiap tahunnya, lebih dari 400.000 perempuan di Kongo menjadi korban perkosaan sehingga PBB menyebut Kongo sebagai "ibukota perkosaan di dunia".

Negara lainnya, yang masuk dalam daftar teratas negara paling berbahaya bagi perempuan adalah Pakistan di urutan ketiga, India di urutan keempatdan dan Somalia di urutan kelima. Perempuan di ketiga negara ini menghadapi ancaman mulai dari kekerasan dalam rumah tangga, diskriminasi ekonomi, serangan dengan menggunakan zat asam, sunat bagi perempuan secara paksa, dan target pembunuhan atas dasar tradisi menjaga kehormatan keluarga.

Data Komisi Hak Asasi Manusia di Pakistan menyebutkan, setiap tahunnya ada 1.000 perempuan Pakistan yang menjadi korban pembunuhan atas dasar tradisi menjaga kehormatan keluarga.

Sementara kaum perempuan di India, menghadapi ancaman aborsi dan perdagangan perempuan. Sedangkan di Somalia, tingkat kematian ibu saat melahirkan yang cukup tinggi, perkosaan dan sunat secara paksa menjadi ancaman dominan bagi kaum perempuan di negeri itu. (kw/CD)

Tidak ada komentar: